Jumat, 05 Agustus 2011

UI Butuh Dana Riset Lebih Besar

JAKARTA — Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar Rusliwa Somantri, mengungkapkan bahwa 10 persen dari total anggaran UI dialokasikan untuk dana riset. Saat ini, dana riset UI yang besarnya Rp 250 miliar itu berasal dari pemerintah dan swasta.

Namun demikian, dana itu dinilai masih kurang. “Dana riset dari pemerintah masih kurang. Harus ditambah lagi. UI siap menyerap dana itu. Total dana riset di UI sebesar Rp 250 miliar per tahun itu bukan hanya dari pemerintah, tetapi gabungan dari industri, mahasiswa, dan universitas,” ungkap Gumilar kepada JPNN di Jakarta, Kamis (4/8).

Menurutnya, anggaran UI saat ini mencapai Rp 2,5 triliun. “Jika dilihat dari sisi persentasenya (10 persen) memang sudah ideal, yakni mencapai 10 persen dari total anggaran universitas. Nilai persentase dana riset itu juga sama dengan Harvard University yang juga anggaran risetnya 10 persen dari total anggarannya. Tetapi, jika dilihat dari nilainya, tetap masih kurang,” jelasnya.

Lebih lanjut Gumilar mengatakan, dana riset di UI tersebut dapat digunakan untuk semua fakultas. Namun untuk bidang sains dan teknologi, porsinya tergantung dari jumlah mahasiswa dan dosen. “Jumlah mahasiswa dan dosen di sains dan teknologi dengan social science, tentunya ya lebih besar Social Science. Tetapi dari segi kebutuhan dan jumlah dana riset masih lebih besar Sains dan Teknologi,” kata Gumilar.

Namun demikian Gumilar juga mengakui bahwa dana dari pemerintah untuk pendidikan khususnya bagi UI, hingga saat ini terus meningkat. “Dana riset dari pemerintah memang sudah meningkat apabila dibandingkan dengan beberapa tahun lalu. Sekarang sudah banyak tetapi saya lupa angkanya,” ujar Gumilar.(cha/jpnn)

sumber: jpnn.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar